Langsung ke konten utama

700 Days of Battle: Us vs The Police




This movie is absolutely worth to watch on my-absolutely-do-nothing-Saturday night!

Ini film udah lama banget rilisnya, 2008, dan 2016 ini saya baru nonton. Kali ini saya melebarkan sayap ke film Jepang. Saya memang jarang nonton film Jepang, tapi menurut saya Jepang punya banyak film bagus yang layak ditonton. Apalagi kalau temanya persahabatan, Jepang memang paling bisa deh. Film ini bahkan masuk dalam daftar film komedi terbaik versi saya.

So, awalnya saya cuma iseng nyari rekomendasi film Jepang yang bagus ditonton. Dari beberapa blog yang saya baca, di dalamnya pasti ada film ini sebagai film komedi Jepang yang wajib ditonton. So, jadilah saya selanjutnya ngubek2 gugel buat nyari file download nya.  Karena film ini film lama, saya yakin pasti udah banyak di website2 download film plus dengan subtitle yang sudah oke. Akhirnya saya download di dramacool.com

Awalnya jujur, saya agak ragu karena posternya nggak menarik buat saya. Nggak lucu kelihatannya. Tapi yaudah, dengan ekspektasi yang 50-50, saya nonton deh. Tapi ternyataaaa, memang nggak bisa deh nge-judge apa-apa dari cover atau sampulnya. Ini film kocak abis!
Sambil ngetik ini aja saya nahan ketawa, keinget adegan2 konyolnya.

Spoiler Alert!!

Film ini disutradarai oleh Renpei Tsukamoto, bersetting di tahun 1979, mengisahkan persahabatan anak-anak SMA, Mamachari (Hayato Ichihara) dan teman-temannya. Mereka terkibat perseteruan dengan seorang Polisi baru di kota mereka. Tapi jangan dikira perselisihan mereka bak gangster dengan polisi yang pakai detektif atau tembak-tembakan. Ini perselisihan yang kocak, bahkan konyol.. Hahah

Perseteruan mereka berawal ketika Chuzai-san (Kuranosuke Sasaki), seorang kepala Polisi baru menetapkan aturan pembatasan kecepatan di jalan yang sering dilalui penduduk desa (padahal ya jalanannya nggak rame dan di pinggir sawah, haha). Saijo (Takuya Ishida), menjadi korbannya. Ia ditilang, karena sepeda motornya melebihi ambang batas kecepatan yang ditetapkan. Saijo nggak terima, lalu bercerita pada teman-temannya agar membantunya balas dendam ke polisi itu. Jadilah mereka terutama si leader, Mamachari mencari banyak ide untuk mengerjai si polisi agar Polisi itu mengundurkan diri dari jabatannya atau pindah ke tempat lain.

Idenya banyak banget. Awalnya mereka sengaja pake banget bikin si Polisi kesel dengan mondar mandir di depan mesin pendeteksi kecepatan, karena mereka lewatnya barengan sama mobil, jadinya Chuzai-san nggak bisa nangkep mereka. Trus Mamachari beserta rombongan (banyak yang ikutan, haha) konvoi pake sepeda rame-rame. Ceritanya mereka yakin kalau Chuzai-san nggak bakal bisa menghukum mereka, karena kan, mereka ngebutnya pake sepeda, bukan pake sepeda motor atau mobil. Ternyata, Chuzai-san juga udah nyiapin polisi-polisi lain buat bantuin nangkepin mereka. Gagal deh! Gengnya Mamachari diringkus ke kantor polisi deh,,Hahaha

Hebat loh Mamachari dan gengnya ini, mereka nggak kenal putus asa. Malah mereka tu jadi makin tertantang buat ngejahilin Chuzai-san. Projek selanjutnya makin konyol, ada yang namanya "Operation Metal Storm" lah, Operasi Orang Terluka, boncengan naik sepeda malem-malem sambil pake topeng, pura-pura mau nyuri padahal niatnya mau ngerjain, sampe naro komik-komik dewasa di kantor polisi  supaya image sang polisi menjadi buruk. Eh, malah mamachari ketangkap basah. Gagal total. Hahahaha

Bukan cuma gara2 mereka dendam gara-gara si Polisi ini begitu tegas memberi hukuman, tapi mereka juga gregetan waktu tahu Kanako, perempuan cantik yang bekerja di kafe, yang mereka taksir, adalah istrinya Polisi. Mereka patah hati banget, apalagi Mamachari.

Adegan mereka ngerencanain dan eksekusi ide-ide mereka aja udah lucu, ditambah pula dengan jutaan alasan mereka waktu ditangkap Chuzai-san. Alasannya lebih nggak masuk akal dibandingin dengan kelakukan mereka. Asli, ketawa nggak habis-habis!

Yang lebih konyol, Si Polisi juga yang awalnya biasa aja eh malah mau balik ngerjain mereka. Apalagi waktu Chuzai-san ninggalin Mamachari, Saijo, dan Inoue di atas bukit jauh dari desa. Padahal udah iya banget adegan sebelumnya, dia ngajakin damai gitu. tapi ternyata dia balas dendam. Super duper LOL (ngakak pake banget!!) Apalagi dengan ekspresinya itu loh..


Nggak nyesel emang nonton film ini. Ceritanya sederhana, seputaran persahabatan dan kenakalan anak SMA yang sukses disampaikan secara komedi. Ya walaupun mungkin ada yang bakal berpendapat tingkah mereka agak lebay gitu, tapi tetap lucu kok, nggak garing. Geng nya Mamachari memang nakal, lebih tepatnya usil. Mereka itu nakalnya innocent mendekati bego, gitu. Haha. Yang mereka lakukan tidak dengan maksud mencelakakan orang lain, karena mereka memang suka aja bertingkah aneh-aneh gitu. Tapi dibalik kelakuan mereka yang konyol, hati mereka itu Hello Kitty loh, terbukti dengan projek terakhir mereka. Pokoknya film ini bagus banget buat ngilangin stres. Hahaha

Beberapa adegan dalam film ini:
Ini di Pak Polisi Chuzai
Tampang Pak Polisi waktu lagi kesel
Mamachari dan sepedanya, julukannya "Granny Bike"
Mamachari ketangkep basah, ada Kanako pula...hehe
Inoue, Mamachari, Saijo
Waktu ditinggalin Chuzai
Operation Metal Storm, hahaha
Gagal lagi,
Speechless
Dihukum nyapu halaman kuil

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nonton Film

Kalau ditanya hobi, saya pasti jawab membaca. Tapi sebenarnya, saya nggak cuma suka baca, saya juga suka nonton. baik drama serial ataupun film. Hehe. Nonton sama baca novel itu mirip sih, buat saya. Dua media ini bisa banget buat saya terhibur dan belajar. Cuma bedanya, dari novel imajinasi saya melanglang buana, menghidupkan karakter-karakternya versi saya, bahkan terkadang saya lah tokoh utamanya. Tapi kalau di film, karakter-karakter itu sudah tersaji di depan mata tinggal dinikmatin dan dicerna dengan sebaik mungkin. Saya kalau milih film apa yang mau ditonton, disesuaikan dengan mood saya saat itu. Jadi kalau lagi moodnya pengen yang lucu-lucu ya nonton film komedi, kalau lagi pengen yang romantis ya nonton yang drama, kalao lagi melankolis ya  nonton yang sedih, gitu. Tapi maunya tuh, kalau komedi ya yang lucu banget. Kalau sedih ya yang bikin nangis sekalian, gitu, tapi kalau horor ya cukup seadanya aja nggak usah yang terlalu serem. Nggak kuat cyiiiin, haha. Dari

Adios, 2019

Another year passed in a blink of eye. Kali ini postingan di Desember bukan dalam rangka merayakan hari jadi. Biasanya kan, setiap tanggal satu atau paling telat tanggal 2 nya. Hari ini malah the last day of December, 31 Desember. Farewell post untuk tahun 2019 (sok banyak postingan, haha). Well, sebelum kita move on to 2020, kita throwback dulu apa aja yang terjadi di 2019 ini. #15Januari2019 Sebuah harapan yang menjadi kenyataan. Dinyatakan diterima menjadi abdi negara, setelah 5 kali ikut tes dengan formasi dan instansi yang berbeda-beda. Akhirnya, ketika tahun lalu niatnya hanya mencoba -ga pake harapan yang besar, diterima. Ga main-main, jadi guru pula. Sesuatu yang sebenarnya ga pernah terfikirkan sebelumnya, tetapi akhirnya menjadi jalan hidup, haha. Yang ga bisa dilupakan adalah kegalauan yang menghampiri setelah pengumuman, diterima berarti resign. Diterima berarti pindah. Pindah berarti mulai lagi dari nol. #Februari2019 Pemberkasan, mulai dari urusan leg