Langsung ke konten utama

Adios, 2019



Another year passed in a blink of eye.

Kali ini postingan di Desember bukan dalam rangka merayakan hari jadi.
Biasanya kan, setiap tanggal satu atau paling telat tanggal 2 nya.
Hari ini malah the last day of December, 31 Desember.
Farewell post untuk tahun 2019 (sok banyak postingan, haha).

Well, sebelum kita move on to 2020, kita throwback dulu apa aja yang terjadi di 2019 ini.

#15Januari2019

Sebuah harapan yang menjadi kenyataan. Dinyatakan diterima menjadi abdi negara, setelah 5 kali ikut tes dengan formasi dan instansi yang berbeda-beda. Akhirnya, ketika tahun lalu niatnya hanya mencoba -ga pake harapan yang besar, diterima. Ga main-main, jadi guru pula. Sesuatu yang sebenarnya ga pernah terfikirkan sebelumnya, tetapi akhirnya menjadi jalan hidup, haha.

Yang ga bisa dilupakan adalah kegalauan yang menghampiri setelah pengumuman, diterima berarti resign. Diterima berarti pindah. Pindah berarti mulai lagi dari nol.

#Februari2019

Pemberkasan, mulai dari urusan legalisir ijazah, surat keterangan sehat, sampain SKCK.
Mulai beberes, menyelesaikan tugas-tugas kantor yang masih ada.

#14Maret2019

R.E.S.I.G.N
Dari akhir Februari udah mengajukan resign, per awal Maret. Tapi karena satu dan lain hal,
start resign di 14 Maret 2019. Waktu itu mikirnya karena udah mau terima SK.
Ternyata oh ternyata, resign nya kecepetan. Wkwkwk
Ngerasain jadi pengangguran dulu, sambil harap-harap cemas semoga pengumuman kelulusan tidak dibatalkan. Udah terlanjur resign soalnya..

#22Mei2019

Berkah Ramadhan, terima SK. Hati dag dig dug soal penempatan. Alhamdulillah ditempatkan di kampung halaman, dekat dengan Bapak Ibuk setelah sekian lama jauh dari mereka.
Ditetapkan ngajar jenjang SMA. Deg-degan ngebayangin bakal ngajar anak SMA, anak jaman now pula. Tapi mau gimana lagi, diberani-beraniin.

#1Juni2019

Upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Kanwil. Setelah sekian lama, ikut upacara lagi, dengan seragam baru pula. Ga baru sih aslinya, pinjam punya Ibuk dulu.
Diabsen dooong ternyata. Excited waktu itu, pertama kali ketemu sama Ibu Kepala Madrasah.

#15Juli2019

Hari Pertama Semester Ganjil. Mengerjakan tugas pertama, Wali Kelas XII Agama 1.
Masuk ke kelas dengan deg-degan. Masuk sebagai guru baru, yang anak-anaknya lebih lama ada di sekolah daripada saya. Alhamdulillah responnya baik, walau masih ada kurang sana sini. Susah-susah gampang, mereka tidak terlalu excited karena udah kelas XII.

#Juli-Agustus2019

Menjalani hari-hari sebagai seorang guru di sekolah full day. Masuk pagi jam 07.00 teng, ga boleh telat, pulang sore jam 16.45. Lelah luar biasa, ngalah-ngalahin waktu masih kerja kantoran.
Padahal jarak rumah ke sekolah ga sejauh waktu kerja di kantor.

#September2019

Ke Padang. Beneran deh, mesti banget Latsarnya di Padang. Jadilah dari 2015 sampai 2019 ga absen ke kota Padang, haha. Cuma kali ini, biaya sendiriii. Latsarnya seru, ngingetin waktu masih tinggal di asrama. Jadwal diatur mulai dari bangun pagi-apel pagi-sarapan-kegiatan-sampai malam. Ada latihan PBB juga, pokoknya back to school lagi.

Yang paling seru?? Jurit malam lah.
Ternyata saya secemen itu, takut banget. Sebenarnya di pikiran itu takut, jadi ga bisa positive thinking. Padahal medannya masih kalah sama waktu dulu Pramuka dan SAKA.

#November
Ujian seminar lagi. Ngelembur sampai pagi, tidurnya cuma sejam. Pagi jam 8nya, udah harus seminar. Berasa ujian skripsi lagi. Alhamdulillah berjalan lancar, dan kami dinyatakan lulus se-angkatan.

#Desember2019
Tugas sebagai guru di akhir semester. Ngolah nilai, nginput nilai, ditambah tugas wali kelas; ngisi rapor. Rapornya sekarang udah canggih, ga nulis-nulis lagi di buku rapor. Sekarang sudah pakai aplikasi, jadi tinggal input, trus cetak rapornya.
Sayangnya, belum pembagian rapor. Bagi rapornya di Januari 2020, deg-degan juga mikirnya gimana pas bagi rapor nanti, ketemu sama wali murid.

Well, 2019 penuh dengan pengalaman dan pembelajaran yang harus banyak disyukuri.

Masih pengen cerita lagi soal hari-hari jadi guru baru, tapi disimpan buat next post di 2020 aja.

Semoga 2020 diberikan kesehatan agar bisa menjalani aktivitas, dan semoga banyak hal baik yang digoreskan Allah SWT untuk saya. Aamiiin Ya Rabbal 'Alamiin

Adios, 2019!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

700 Days of Battle: Us vs The Police

This movie is absolutely worth to watch on my-absolutely-do-nothing-Saturday night! Ini film udah lama banget rilisnya, 2008, dan 2016 ini saya baru nonton. Kali ini saya melebarkan sayap ke film Jepang. Saya memang jarang nonton film Jepang, tapi menurut saya Jepang punya banyak film bagus yang layak ditonton. Apalagi kalau temanya persahabatan, Jepang memang paling bisa deh. Film ini bahkan masuk dalam daftar film komedi terbaik versi saya. So, awalnya saya cuma iseng nyari rekomendasi film Jepang yang bagus ditonton. Dari beberapa blog yang saya baca, di dalamnya pasti ada film ini sebagai film komedi Jepang yang wajib ditonton. So, jadilah saya selanjutnya ngubek2 gugel buat nyari file download nya.  Karena film ini film lama, saya yakin pasti udah banyak di website2 download film plus dengan subtitle yang sudah oke. Akhirnya saya download di  dramacool.com .  Awalnya jujur, saya agak ragu karena posternya nggak menarik buat saya. Nggak lucu kelihat

Nonton Film

Kalau ditanya hobi, saya pasti jawab membaca. Tapi sebenarnya, saya nggak cuma suka baca, saya juga suka nonton. baik drama serial ataupun film. Hehe. Nonton sama baca novel itu mirip sih, buat saya. Dua media ini bisa banget buat saya terhibur dan belajar. Cuma bedanya, dari novel imajinasi saya melanglang buana, menghidupkan karakter-karakternya versi saya, bahkan terkadang saya lah tokoh utamanya. Tapi kalau di film, karakter-karakter itu sudah tersaji di depan mata tinggal dinikmatin dan dicerna dengan sebaik mungkin. Saya kalau milih film apa yang mau ditonton, disesuaikan dengan mood saya saat itu. Jadi kalau lagi moodnya pengen yang lucu-lucu ya nonton film komedi, kalau lagi pengen yang romantis ya nonton yang drama, kalao lagi melankolis ya  nonton yang sedih, gitu. Tapi maunya tuh, kalau komedi ya yang lucu banget. Kalau sedih ya yang bikin nangis sekalian, gitu, tapi kalau horor ya cukup seadanya aja nggak usah yang terlalu serem. Nggak kuat cyiiiin, haha. Dari

Fa Biayyi `Alaa-i Rabbikumaa Tukadzibaan?

Pagi ini saya bangun sedikit terlambat. Entah itu karena mimpi aneh atau memang syaiton betah nangkring di telinga dan mata saya. Tapi, saya terbangun. Pagi ini sedikit sama dengan pagi2 saya sebelumnya. Tak banyak yang berbeda. Lalu muncul dalam benak saya bahwa saya melalui hari-hari yang monoton. hari2 yang menjenuhkan. Sesaat berikutnya, saya berfikir bahwa mungkin saja pikiran saya tadi sudah termasuk sikap yang kurang bersyukur. Lalu terngiang di telinga saya satu ayat dari firman-Nya. فبأي الآء ربكما تكذبان "Maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan?" (QS: Ar-Rahman: 18) Ya, nikmat Tuhan yang mana yang saya dustakan? Saya masih bisa bangun pagi, masih bisa bernafas dengan baik, saya masih bisa menyunggingkan senyum, saya masih bisa membaca dan berbicara dengan jelas, saya masih dikelilingi oleh keluarga dan teman2.. Astaghfirullahal ‘azhiim.. Astaghfirullahal ‘azhiim.. Astaghfirullahal ‘azhiim.. Maka saya berusaha mengubur semua