Langsung ke konten utama

Harry Potter and The Deathly Hallows Part 1


Harry Potter and The Deathly Hallows Part 1

Director : David Yates
Writers : Steve Kloves (screenplay), J.K Rowling (novel)
Stars : Daniel Radcliffe, Emma Watson, Rupert Grint




Hum,,
Bisa dibilang film ini menjadi film yang ditunggu-tunggu di tahun 2010 ini, khususnya bagi para Harry Potter mania. Film ini memuat sebagian kisah dari novel  yang berjudul sama. Mengapa sebagian? Karena novel ketujuh dari heptalogi Harry Potter karangan J.K Rowling ini dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama diputar di seluruh dunia pada tanggal 19 November lalu, sedangkan bagian keduanya akan dirilis di bulan Juni 2011.

Saya termasuk satu dari sekian banyak orang yang menantikan film ini. Ya, saya selalu ingin menonton film Harry Potter walaupun dua film terakhir tidak memuaskan saya. Saya tahu, memang tidak mudah memfilmkan sebuah novel popular, yang hampir semua penontonnya adalah pembaca novel tersebut. Mereka pasti ingin menyamakan apa yang mereka baca dengan yang mereka lihat di film. Dan jika tidak sama dengan yang mereka bayangkan, film itu dianggap gagal. Maka, saya ingin tahu bagaimana bagian pertama dari film yang menceritakan ending dari petualangan Harry Potter ini. 

Berkat bantuan dari seorang sahabat, saya bisa menonton film ini. Well, hasilnya saya SANGAT SUKA. Film ini tidak mengecewakan saya yang sudah membaca novelnya. Ceritanya tidak jauh berbeda dengan yang ada di novel, dikemas dengan improvisasi adegan dan efek yang “wow” membuat film ini tidak layak mendapat acungan jempol :).

Film ini menceritakan petualangan Harry Potter (Daniel Radcliffe) bersama dua sahabat setianya Hermione Granger (Emma Watson) dan Ron Weasley (Rupert Grint) dalam mencari horcrux milik Voldemort. Tentu saja   petualangan mereka tidak mudah, karena mereka terus diincar oleh para Death Eaters, pasukan Voldemort. Kita tidak akan melihat Harry Potter berseragam Hogwarts kali ini, tapi kita akan melihat sosok Harry, Ron, dan Hermione dalam balutan busana casual dan tentunya juga fashionable (yang terakhir ini khusus untuk Herminone), hehe. Mereka telah tumbuh dewasa, baik dari penampilan, sikap, dan pemikiran mereka. 

Film ketujuh ini memang lebih gelap dan menegangkan. Di awal film kita akan melihat kekacauan dan ketakutan yang disebarkan oleh Vodemort dan pendukung setianya-Death Eaters-dalam upaya pembunuhan para muggle. Kemudian kita juga disajikan adegan pertempuran para anggota Orde melawan Death Eaters pada saat membawa Harry ke The Burrow. Hasilnya, Mad Eye Moody tewas dan George kehilangan telinganya. Secara keseluruhan, film ini fokus pada usaha Harry dan kedua sahabatnya dalam mencari Horcrux, benda yang digunakan Voldemort untuk menyimpan sebagian jiwanya. Hal ini tidak mudah, karena mereka tidak tahu tentang wujud horcrux yang tersisa dan bagaiman memusnahkannya. Perjalanan ketiga sahabat ini juga diwarnai oleh perselisihan antara Harry dan Ron. Hmm, untuk bagian ini kita bisa melihat bagaimana perasaan Hermione yang sesungguhnya terhadap Ron. 

Berikut cuplikan dari beberapa adegan film Harry Potter and The Deathly Hallows Part 1 :









Well, film ini recommended banget apalagi bagi para pecinta Harry Potter. Semoga bagian keduanya lebih bagus lagi, at least tidak mengecewakan lah.. We'll see on July 2011 :)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

700 Days of Battle: Us vs The Police

This movie is absolutely worth to watch on my-absolutely-do-nothing-Saturday night! Ini film udah lama banget rilisnya, 2008, dan 2016 ini saya baru nonton. Kali ini saya melebarkan sayap ke film Jepang. Saya memang jarang nonton film Jepang, tapi menurut saya Jepang punya banyak film bagus yang layak ditonton. Apalagi kalau temanya persahabatan, Jepang memang paling bisa deh. Film ini bahkan masuk dalam daftar film komedi terbaik versi saya. So, awalnya saya cuma iseng nyari rekomendasi film Jepang yang bagus ditonton. Dari beberapa blog yang saya baca, di dalamnya pasti ada film ini sebagai film komedi Jepang yang wajib ditonton. So, jadilah saya selanjutnya ngubek2 gugel buat nyari file download nya.  Karena film ini film lama, saya yakin pasti udah banyak di website2 download film plus dengan subtitle yang sudah oke. Akhirnya saya download di  dramacool.com .  Awalnya jujur, saya agak ragu karena posternya nggak menarik buat saya. Nggak lucu kelihat

Nonton Film

Kalau ditanya hobi, saya pasti jawab membaca. Tapi sebenarnya, saya nggak cuma suka baca, saya juga suka nonton. baik drama serial ataupun film. Hehe. Nonton sama baca novel itu mirip sih, buat saya. Dua media ini bisa banget buat saya terhibur dan belajar. Cuma bedanya, dari novel imajinasi saya melanglang buana, menghidupkan karakter-karakternya versi saya, bahkan terkadang saya lah tokoh utamanya. Tapi kalau di film, karakter-karakter itu sudah tersaji di depan mata tinggal dinikmatin dan dicerna dengan sebaik mungkin. Saya kalau milih film apa yang mau ditonton, disesuaikan dengan mood saya saat itu. Jadi kalau lagi moodnya pengen yang lucu-lucu ya nonton film komedi, kalau lagi pengen yang romantis ya nonton yang drama, kalao lagi melankolis ya  nonton yang sedih, gitu. Tapi maunya tuh, kalau komedi ya yang lucu banget. Kalau sedih ya yang bikin nangis sekalian, gitu, tapi kalau horor ya cukup seadanya aja nggak usah yang terlalu serem. Nggak kuat cyiiiin, haha. Dari

Adios, 2019

Another year passed in a blink of eye. Kali ini postingan di Desember bukan dalam rangka merayakan hari jadi. Biasanya kan, setiap tanggal satu atau paling telat tanggal 2 nya. Hari ini malah the last day of December, 31 Desember. Farewell post untuk tahun 2019 (sok banyak postingan, haha). Well, sebelum kita move on to 2020, kita throwback dulu apa aja yang terjadi di 2019 ini. #15Januari2019 Sebuah harapan yang menjadi kenyataan. Dinyatakan diterima menjadi abdi negara, setelah 5 kali ikut tes dengan formasi dan instansi yang berbeda-beda. Akhirnya, ketika tahun lalu niatnya hanya mencoba -ga pake harapan yang besar, diterima. Ga main-main, jadi guru pula. Sesuatu yang sebenarnya ga pernah terfikirkan sebelumnya, tetapi akhirnya menjadi jalan hidup, haha. Yang ga bisa dilupakan adalah kegalauan yang menghampiri setelah pengumuman, diterima berarti resign. Diterima berarti pindah. Pindah berarti mulai lagi dari nol. #Februari2019 Pemberkasan, mulai dari urusan leg