Pagi ini saya bangun sedikit terlambat. Entah itu karena mimpi aneh atau memang syaiton betah nangkring di telinga dan mata saya. Tapi, saya terbangun.
Pagi ini sedikit sama dengan pagi2 saya sebelumnya. Tak banyak yang berbeda. Lalu muncul dalam benak saya bahwa saya melalui hari-hari yang monoton. hari2 yang menjenuhkan.
Sesaat berikutnya, saya berfikir bahwa mungkin saja pikiran saya tadi sudah termasuk sikap yang kurang bersyukur. Lalu terngiang di telinga saya satu ayat dari firman-Nya.
فبأي الآء ربكما تكذبانYa, nikmat Tuhan yang mana yang saya dustakan?
"Maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan?" (QS: Ar-Rahman: 18)
Saya masih bisa bangun pagi, masih bisa bernafas dengan baik, saya masih bisa menyunggingkan senyum, saya masih bisa membaca dan berbicara dengan jelas, saya masih dikelilingi oleh keluarga dan teman2..
Astaghfirullahal ‘azhiim..
Astaghfirullahal ‘azhiim..
Astaghfirullahal ‘azhiim..
Maka saya berusaha mengubur semua keluh kesah saya, menggantinya dengan kalimat syukur pada Allah..
Sekali lagi, saya bersyukur karena saya masih diingatkan oleh-Nya..
Komentar
Posting Komentar