Langsung ke konten utama

Jogjaku abu-abu

Hari ini hampir seluruh wilayah Jogja bewarna abu-abu (lagi). Semenjak Merapi meletus pada Selasa, 26 Oktober lalu, pemandangan abu abu ini terjadi untuk yang kedua kalinya. Kali ini, Merapi menghadiahi kami abu lebih banyak. Hujan abu dirasakan sejak malam dan berlanjut setelah letusan Merapi dini hari tadi...

Buat aku, ini adalah satu pengalaman baru selama berdomisili di Jogja..
Pengalaman yang gak pernah aku impikan sebelumnya.. 
Berawal dari meningkatnya status Merapi menjadi awas, hingga akhirnya erupsi..
Lalu erupsi lagi, menyemburkan awan panas saktinya, dan hujan abu..
I've never imagined before!

Dari telfon seorang teman dini hari tadi, hatiku udah ga karuan sampe saat aku nulis ini..
Temenku bilang, Merapi meletus lagi, kali ini tingginya 8 km..
Zona aman ditambah jadi 20 km.. Jangan tidur terlalu nyenyak.. Tetap waspada..
Aku hanya bisa diam, bingung, terkesiap..
Aku tak siap dengan kabar itu..
Sejak ku tutup telfon temanku tadi, aku berniat untuk melanjutkan tidur..
Tapi beberapa kali aku terbangun.. Alias tidurku smalan tidak nyenyak..

Pagi tadi,suasana kosku hening..
Hawanya aneh, itu yang pertama kali aku rasakan..
Maka, aku berinisiatif untuk mengintip keadaan di luar..
Penasaran, kira2 bagaiman rupa hadiah dari Merapi semalam..
Wowww..
Mataku hampir silau..semuanya abu-abu dan berdebu..
Motor2 dan mobil yang parkir semuanya berabu..
Ditambah guyuran hujan tadi malam, abu itu seperti mengeras di atas jok-jok motor itu..
Pendopo kosan berdebu.. Seperti sudah bertahun tahun gak pernah dibersihin..
Aihh,,batinku... Jogjaku kembali hitam putih..
Kalau kata seorang teman, mirip foto hitam putih..
Humm..

Jogjaku tak lagi hijau hari ini..
Semua tertutup abu..
Semua orang terbungkus masker..
Aktifitas sebagian lumpuh..
Kampus diliburkan,,benerapa warung tutup..
Aih, Jogjaku..
Smoga esok kau tak lagi abu abu :D


Komentar

  1. AMIN..!!!

    Moga jogja cepat sembuh k4...

    teman ad bilang, setiap kesusahan itu selalu diikuti dengan kemudahan..heheheeee

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sweet Escape, Reunion! Part I

Gara-gara Miranda, saya jadi ingat lagi sama tulisan ini yang sudah terpendam di draft dari tahun 2016. Wow banget kan yaaa, udah 2k19 sekarang.. hahaha. But as always, better late than never.. kali ini mari menelusuri kembali rekam jejak saya dan Kertonegaran Squad di 2016 - yang kala itu masih (lumayan) jauh dari kepala tiga.. wkwkw *** Buat saya, merantau baik untuk menuntut ilmu atau bekerja di tempat yang jauh dari tempat asal kita, punya banyak nilai plus. Menjadi mandiri, survive beradaptasi di lingkungan baru, terbiasa bertemu banyak orang, adalah sebagian besar hal positif yang saya rasakan. Tetapi, ada minus yang berasa banget pas lagi pulang ke rumah. Nggak punya teman di daerah asal. hahahaha. Sedih tapi ironis gitu, temen sih ada, tapi ya sekedar titelnya temen SD atau TK aja. Ya, walaupun nggak bisa disalahin juga karena merantaunya ya, karena memang saya nggak menjalin komunikasi yang intens sejak dulu-dulunya (andai aja facebook dan sejenisnya ditemukan leb...

Welcoming December

Hello December~ My favorite month in the year.  This is a very special post on a special day! Today, the first day of December!! *clap sound* Why is it special? Because on this day, i’m officially growing one year older!! Very special this year, because 28 years ago I was born on Friday, like today. Instead of stating my wish, first of all i wanna say that 27 was a meaningful time for me. I got so much lessons in that age. I also faced many experiences, some of them was kind of unexpected. However, as usual. Good or bad, happy or sorrow, it was part of my life learning lesson. I can’t regret and complain about that. It’s the beauty of growing older. And now, let me officially saying goodbye for my 27.  ~~Bye 27~~ Well, now let’s speak about wish. The only wish that i’m thinking right now is I want to be a  grateful  person.  G rateful  for everything I have. G rateful  for having everyone around me.  G rateful  to...